Petualangan Si Botol Bekas

Si botol bekas bersama teman-temannya dibuang di tepi jalan, terlantar, kepanasan dan kedinginan setiap hari. Seorang anak tiba-tiba datang, memungut dan membawa mereka ke rumahnya. Petualangan pun dimulai. Bertemu kakak berwajah ramah, bertemu ribuan botol saudara sepabrik. Mereka juga digantung di atas sungai yang mengalir deras hingga akhirnya menerangi malam Tumbilotohe yang gemerlap. Penasaran dengan apa yang dialami si botol? Adakah yang belum tahu apa itu malam Tumbilotohe? Yuk, baca cerita serunya di sini, ya!

Pesan untuk Pembaca!

Malam pasang lampu dalam bahasa Gorontalo disebut tumbilotohe. Tumbilo artinya memasang dan tohe artinya lampu. Tradisi ini sudah ada sejak dahulu kala sebelum ada listrik. Lampu yang digunakan adalah lampu- lampu tradisional, mulai dari getah damar yang dibakar, obor hingga lampu botol. Saat ini, sudah banyak yang menggunakan lampu listrik untuk tumbilotohe. Selain lebih praktis, bentuk dan warnanya pun beragam, sehingga terlihat lebih cantik dan terang. Namun, masih ada juga yang tetap bertahan menggunakan lampu botol. Lampu botol ini biasanya dibuat dengan memanfaatkan botol-botol kaca bekas. Pemanfaatan botol bekas ini akan turut mengurangi sampah bumi.

Tautan unduh: Petualangan Si Botol Bekas

Tentang penulis
Novalia A.R., ibu rumah tangga berlatarbelakang pendidikan Teknik Arsitektur, menyukai crafting dan menulis. Aktif menulis sejak tahun 2018, telah menghasilkan puluhan artikel, 30 buku antologi, 2 picture book, 1 buku fabel dan 1 ebook crafting yang diterbitkan BIP Gramedia. Impiannya adalah menjadi penulis buku cerita anak, craft dan arsitektur. Untuk menghubunginya bisa
melalui email novalia.ar@gmail.com atau media sosial Novalia Ar (FB) dan novalia_ar (IG)